Postingan

Contoh Aksi Nyata PMM Lolos Validasi: Topik 1, 2, 3, dan 4

Gambar
PMM merupakan sebuah aplikasi yang sangat memudahkan kita, para guru, untuk mempelajari paradigma baru pendidikan, terutama tentang Merdeka Mengajar dan Kurikulum Merdeka. Selain itu, PMM juga memudahkan kita memperoleh sertifikat diklat untuk menambah nilai angka kredit. Pelatihan dapat kita ikuti dengan mudah, cepat, dan dapat kita sesuaikan dengan waktu, kebutuhan, dan kecepatan kita masing-masing. Sejauh ini, sudah berapa sertifikat yang Bapak/Ibu dapatkan dari topik-topik dalam PMM? Pada umumnya, Bapak/Ibu Guru dapat menyelesaikan materi pada modul-modul dalam topik PMM dengan mudah, namun mulai mengalami kesulitan saat harus mengunggah aksi nyata, bahkan banyak yang enggan melanjutkan untuk belajar. Ada pula yang sudah mengunggah aksi nyata, namun menjadi malas saat aksi nyata yang diunggah tidak lolos validasi.   Ada beberapa tips yang ingin saya berikan untuk memudahkan Bapak/Ibu guru mengerjakan aksi nyata: Dokumentasikan setiap aktivitas yang Bapak/Ibu Guru lakukan

Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Gambar
3.3.a.10. AKSI NYATA PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID   LINDA NURMASARI CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN SRAGEN SD NEGERI PRINGANOM 3   A.      PERISTIWA ( FACTS )       1.       Latar Belakang Kelas 1 SD merupakan awal anak-anak merasakan sekolah formal. Mereka perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru, yang jauh berbeda dengan saat di Taman Kanak-kanak. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menjadi sangat penting bagi mereka untuk mengenali dan memahami lingkungan pembelajaran yang baru. Pada usia ini anak-anak juga belum matang secara sosial emosional. Mereka membutuhkan banyak dukungan, baik itu dari orang tua, guru, maupun kakak kelas mereka. Mereka membutuhkan penerimaan interpersonal di tempat yang baru agar dapat beradaptasi. Mereka kemungkinan akan lebih nyaman dengan kakak kelas yang usianya tidak terpaut jauh dibandingkan dengan guru kelas di awal tahun ajaran baru. Dengan program kakak asuh, murid kelas 1 diharapkan dapat mer

3.2.a.9. Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

  A.      Sintesis Berbagai Materi   Pada modul 1, CGP mempelajari tentang paradigma dan visi guru penggerak. Materi diawali dari refleksi filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Dengan mempelajari filosofi pendidikan Indonesia, CGP memiliki visi yang jelas untuk menerapkan perannya dalam pembelajaran. CGP juga dapat melakukan aksi nyata penerapan budaya positif sesuai dengan ajaran KHD. Modul 2 menjelaskan tentang praktik pembelajaran yang berpihak pada murid. Filosofi pendidikan KHD dituangkan dalam prinsip-prinsip pembelajaran yang dapat dijalankan oleh guru di kelas, misalnya dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional. Selain itu guru dapat menerapkan coaching agar murid dapat menemukan sendiri solusi dari permasalahan yang dihadapi. Guru penggerak diharapkan dapat menjadi pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah seperti yang diharapkan dari Modul 3. CGP belajar mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran berdasarkan pr

Daftar Modul Guru Penggerak

    1.        Paradigma dan Visi Guru Penggerak      1.1       Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara      1.2       Nilai dan Peran Guru Penggerak      1.3       Visi Guru Penggerak      1.4       Budaya Positif     2.        Praktek Pembelajaran yang Berpihak pada Murid      2.1       Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi      2.2       Pembelajaran Sosial dan Emosional      2.3       Coaching     3.        Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah      3.1       Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran      3.2       Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya      3.3       Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

3.3.a.3. Mulai Dari Diri - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

Saat Bapak/Ibu bersekolah dulu, Bapak/Ibu tentu pernah mengikuti berbagai program/kegiatan di sekolah. Program/kegiatan itu dapat berupa program/kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Program/kegiatan intrakurikuler merupakan merupakan program/kegiatan utama sekolah yang dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur program sekolah. Program/Kegiatan ini dilakukan oleh guru dan murid dalam jam pelajaran setiap hari dan ditujukan untuk mencapai tujuan minimal dari setiap mata pelajaran dalam kurikulum. Sementara itu, program/kegiatan kokurikuler merupakan program/kegiatan yang dilaksanakan sebagai penguatan atau pendalaman kegiatan intrakurikuler. Program/kegiatan ini meliputi kegiatan pengayaan mata pelajaran, kegiatan ilmiah, pembimbingan seni dan budaya, dan/atau bentuk kegiatan lain yang dapat menguatkan karakter murid. Sedangkan program/kegiatan ekstrakurikuler adalah program/kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di l

3.1.a.10. Aksi Nyata Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Gambar
3.1.a.10. AKSI NYATA PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN   LINDA NURMASARI CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN SRAGEN   A.      PERISTIWA (FACTS)       1.       Latar Belakang Pandemi Covid-19 menyebabkan tingkat kedisiplinan sangat menurun. Bel masuk siswa setengah jam lebih siang dibandingkan sebelum pandemi. Namun, sebagian guru dan banyak siswa masih datang terlambat. Hal ini sangat mempengaruhi kinerja sekolah. Waktu belajar siswa menjadi tidak maksimal. Di sisi lain, masyarakat sekitar yang turut mengamati aktivitas di sekolah akan mempertanyakan kedisiplinan sekolah. Hal ini akan berdampak terhadap nama baik sekolah dan jika tidak segera diatasi akan berpengaruh terhadap penerimaan peserta didik baru.          2.       Alasan Melaksanakan Aksi Nyata Kedisiplinan merupakan sebuah komponen penting yang harus ditingkatkan agar pembelajaran yang berpihak kepada murid dapat terlaksana. Disiplin juga merupakan sikap sosial yang harus ditumbuhkembangkan pada