Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2020

Serunya Ikut PembaTIK 2020

Gambar
Saya mendengar pertama kali tentang PembaTIK pada tahun 2019 ketika iseng-iseng browsing di internet tentang program-program peningkatan kompetensi guru. Saat itu saya menemukan nama teman saya yang lulus level 1. Saya menjadi penasaran tentang apa itu PembaTIK, mengapa ada yang lulus dan ada yang tidak. Saya suka belajar dan suka tantangan sehingga dalam hati kecil berniat kalau ada kesempatan harus mengikuti program ini. Ternyata, PembaTIK merupakan kependekan dari Pembelajaran berbasis TIK. Program ini bertujuan untuk meningkatkan Kompetensi TIK guru yang mengacu pada kerangka kerja peningkatan kompetensi TIK Guru UNESCO. Standar kompetensi TIK dalam PembaTIK terdiri dari 4 level, yaitu level literasi, implementasi, kreasi, dan berbagi ( 4i leveling ). Penyelenggara PembaTIK adalah Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemdikbud (dulu bernama Pustekkom). Pada bulan Maret 2020, pandemi covid-19 mulai merebak di Indonesia. Awal April 2020, banyak daerah yang mulai mengalih

Meningkatkan Literasi Digital Siswa melalui E-Learning Berbantuan Blog

Gambar
  Saat ini negara-negara di dunia mulai mengarahkan pendidikan untuk menjembatani siswa menguasai kecakapan abad 21, yaitu kualitas karakter, literasi dasar, dan kompetensi (kemampuan berpikir krtitis dan pemecahan masalah, kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi). Dalam kurikulum 2013 terdapat enam jenis literasi yang diutamakan yaitu literasi baca-tulis, literasi budaya dan kewargaan, literasi sains, literasi numerasi, literasi digital, dan literasi finansial (Kemdikbud, 2018). Pandemi Covid-19 menyebabkan siswa harus belajar di rumah sehingga literasi digital menjadi sangat krusial. Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari (Kemdikbud, 2017). Penggunaan e-learning saat ini tidak dapat dihind

Meningkatkan Kemandirian Siswa dalam Belajar Matematika melalui Metode TAI

Gambar
Matematika seringkali menjadi mata pelajaran yang ditakuti oleh siswa. Padahal mempelajari matematika sangat penting. Dengan belajar m atematika , siswa diharapkan menunjukkan sikap positif yaitu logis, kritis, cermat dan teliti, jujur, bertanggung jawab, dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah (Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016). Sikap-sikap positif tersebut sesuai dengan program pemerintah untuk memperkuat pendidikan karakter melalui gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Di sekolah dasar, kemampuan siswa sangat bervariasi. Ketika mendapat tugas individu tidak semua siswa mampu mengerjakan secara mandiri. Sedangkan jika mendapat tugas kelompok, siswa yang pandai cenderung mendominasi. Oleh karena itu, diperlukan bimbingan guru sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa . Akan tetapi , jika guru harus membimbing satu per satu , waktu di kelas tidak akan efektif sehingga diperlukan metode pembelajaran yang sesuai untuk kemampuan siswa yang heterogen. Salah