Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

3.1.a.6. Refleksi Terbimbing - Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

4.    Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? Jawab: Sebelum mempelajari modul ini, saya sering membuat keputusan secara spontan berdasarkan apa yang saya ketahui dan saya anggap baik. Setelah mempelajari modul ini, saya memahami bahwa ternyata banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam sebuah pengambilan keputusan. Selama ini saya hanya berpikir bahwa mengambil keputusan yang benar harus sesuai dengan peraturan. Namun, ternyata ada yang namanya bujukan moral dan dilema etika. Dalam dilema etika bisa saja seorang guru mengambil keputusan yang sedikit bertentangan dengan peraturan namun keputusan tersebut merupakan keputusan yang bijak dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah mempelajari modul ini, saya belum menghadapi situasi bujukan moral atau pun dilema etika sehingga saya belum dapat menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan. Namun, jika na

3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

Peran saya di sekolah sebagai seorang kepala sekolah mewajibkan saya untuk mentransfer pengetahuan yang saya miliki kepada rekan-rekan guru. Tidak hanya mentransfer namun saya juga harus memantau apakah pengetahuan tersebut diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, saya berencana untuk mentransfer pengetahuan yang saya peroleh di PGP melalui sosialisasi pada saat pembekalan awal tahun di sekolah saya. Yang saya sosialisasikan adalah materi tentang budaya positif (keyakinan kelas) dan materi pada modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi serta pembelajaran sosial emosional (PSE). Setelah itu, saya akan meminta para guru menerapkan penyusunan keyakinan kelas di kelas masing-masing dan membuat sebuah RPP yang memuat pembelajaran berdiferensiasi serta PSE. RPP tersebut akan dipraktikkan pada saat supervisi kelas. Dengan demikian materi tidak hanya tersampaikan namun juga terimplementasikan. Dalam pengembilan keputusan, langkah awal yang harus saya lakukan adalah me

3.1.a.4.3. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep

Studi Kasus 3 Pergulatan Andika     1.    Apa keputusan yang Anda ambil? Jika saya menjadi Andika saya akan mengembalikan uang tersebut kepada orang tua. 2.    Prinsip mana yang  Anda gunakan, dan mengapa? Prinsip yang saya gunakan adalah berpikir berbasis rasa peduli karena saat itu orang tua sedang tertimpa musibah. 3.    Mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus Anda. a.    Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? Nilai yang saling bertentangan adalah nilai tanggung jawab vs kepedulian. Sebagai seorang siswa, Andika bertanggung jawab untuk menyukseskan program sekolah. Ia tentunya juga sangat ingin berdarmawisata dengan teman-temannya. Di sisi lain sebagai seorang anak, ia tentunya sangat peduli kepada orang tuanya. Tidak mungkin Andika akan dapat bersenang-senang sementara orang tuanya sedang mengalami kesulitan. b.    Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut? Andika, ayah, dan ibunya. c

Contoh Coaching Siswa Sekolah Dasar

Siswa      : Assalamu’alaikum Bu, apakah Ibu memanggil saya? Guru       : Iya Merta, silakan duduk. Siswa      : Ada apa ya Bu? Guru       : Begini Merta, Ibu lihat belakangan ini kamu sering terlihat lesu di kelas. Kamu juga beberapa kali lupa tidak mengerjakan PR. Padahal biasanya kamu selalu tepat waktu dalam mengumpulkan tugas. Apakah ada masalah yang kamu alami? Siswa      : Iya Bu, saya akhir-akhir ini kurang semangat dalam belajar. Guru       : Kira-kira apa yang menyebabkan kamu kurang semangat dalam belajar? Siswa      : Begini Bu, kelas kita kan sudah dibagi kelompok belajar untuk satu bulan ke depan. Jujur saja saya merasa tidak nyaman Bu dengan kelompok saya yang sekarang. Guru       : Owh jadi kamu kurang semangat belajar karena tidak nyaman dengan kelompok belajarmu yang sekarang ya? Siswa      : Iya Bu. Guru       : Begitu ya, nah dari diskusi kita hari ini, apa yang kamu harapkan? Siswa      : Saya berharap bisa nyaman ketika belajar kelom

2.1.a.10. Aksi Nyata - Modul 2.1

Gambar
PRAKTIK PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI   A.      Latar Belakang Setiap anak memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Kebutuhan belajar murid sesuai dengan kesiapan   ( readiness ), minat, dan profil belajarnya masing-masing. Murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar), memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar). Kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda dapat dipenuhi melalui pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal ( common sense ) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Diferensiasi yang dapat dilakukan meliputi diferensiasi konten, proses, dan produk.   B.     Penerapan Praktik pembelajaran yang saya lakukan menggunakan strateg

2.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Coaching

Peran saya sebagai seorang coach di sekolah adalah membantu murid agar dapat mengembangkan potensinya secara maksimal, baik dari segi kognitif maupun sosial emosional. Pembelajaran berdiferensiasi dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda. Aspek kognitif anak akan berkembang optimal ketika pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan belajar ( readiness ), minat, dan profil belajar murid. Sedangkan pembelajaran sosial emosional dirancang agar anak memiliki kepribadian yang stabil, tangguh dalam menghadapi berbagai permasalahan, dan dapat menyesuikan diri dengan perubahan yang cepat tanpa kehilangan jati diri. Dengan kompetensi sosial emosional yang baik maka murid akan lebih fokus dalam belajar, tidak kehabisan energi akibat kondisi emosional yang labil, dan lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tugas di sekolah. Keterampilan coaching membantu guru dalam menjalankan pendidikan yang berpihak kepada murid. Dengan menerapkan coaching, murid dibimbing untuk selangk