2.3.a.9. Koneksi Antarmateri - Coaching
Peran saya sebagai
seorang coach di sekolah adalah membantu murid agar dapat mengembangkan
potensinya secara maksimal, baik dari segi kognitif maupun sosial emosional.
Pembelajaran berdiferensiasi dirancang untuk memenuhi kebutuhan belajar murid
yang berbeda-beda. Aspek kognitif anak akan berkembang optimal ketika
pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan belajar (readiness), minat,
dan profil belajar murid. Sedangkan pembelajaran sosial emosional dirancang
agar anak memiliki kepribadian yang stabil, tangguh dalam menghadapi berbagai
permasalahan, dan dapat menyesuikan diri dengan perubahan yang cepat tanpa
kehilangan jati diri. Dengan kompetensi sosial emosional yang baik maka murid
akan lebih fokus dalam belajar, tidak kehabisan energi akibat kondisi emosional
yang labil, dan lebih tangguh dalam menghadapi berbagai tugas di sekolah.
Keterampilan coaching membantu guru dalam
menjalankan pendidikan yang berpihak kepada murid. Dengan menerapkan coaching, murid
dibimbing untuk selangkah lebih maju dalam kompetensi sosial emosionalnya.
Murid akan terlatih untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi, menemukan
solusi dari permasalahannya, dan bertanggung jawab atas keputusannya sendiri. Melalui
coaching, murid akan memahami bagaimana mengelola emosinya dan menjalin relasi
yang baik dengan orang lain. Murid yang tangguh akan dapat mengikuti pembelajaran
di sekolah dengan baik sehingga tugas guru pun menjadi lebih ringan.
Komentar
Posting Komentar