Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2022

Aksi Nyata Modul 1.4: Memilah dan Mengelola Sampah dengan Baik

Gambar
Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata “Memilah dan Mengelola Sampah dengan Baik” Judul Modul    : Budaya Positif Nama Peserta   : Linda Nurmasari   A.     Latar belakang Di sekolah kami, masalah sampah menjadi masalah yang belum terpecahkan hingga saat ini. Pengelolaan sampah masih belum berjalan sebagaimana seharusnya. Sampah organik dan anorganik masih bercampur menjadi satu dan belum ada tindak lanjut.   B.      Tujuan Anak didik memahami pentingnya mengelola sampah. Anak didik memiliki sikap peduli pada lingkungan sekitar. Anak didik memiliki keterampilan mengelola sampah. Lingkungan belajar menjadi lebih bersih dan nyaman.   C.     Tolok Ukur Sampah dibuang pada tempat yang tepat. Sampah organik di tempat sampah organik. Sampah anorganik di tempat sampah anorganik. Sampah organik ditindaklanjuti dengan dijadikan kompos. Terdapat hasil karya anak didik dari sampah anorganik. Lingkungan sekolah menjadi bersih dan terlihat lebih indah.   D.   

2.1.a.4.1. Forum Diskusi - Eksplorasi Konsep Modul 2.1

  1.   Informasi atau fakta apa yang disampaikan dalam video dan artikel tersebut? Video pertama berjudul “Tiga Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi”. Video tersebut memaparkan tentang tiga strategi diferensiasi dalam pembelajaran, yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk serta cara mengimplementasikannya. Perancangan dan pelaksanaan ketiga strategi ini berdasarkan tiga aspek kesiapan belajar, yaitu kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar siswa.   Video kedua berjudul “Lingkungan Belajar yang Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi”. Pembelajaran berdiferensiasi harus dibangun di atas learning community . Menurut Carol Ann Tomlinson, karakteristik learning community yang mendukung implementasi pembelajaran berdiferensiasi yaitu: a.     Setiap orang dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut dengan baik. b.     Setiap orang dalam kelas saling menghargai. c.     Siswa akan merasa aman. d.     Ada harapan bagi pertumbuhan. e.     Guru mengajar untuk m

Aksi Nyata Modul 1.2

Gambar
  Aplikasi Nilai dan Peran Guru Penggerak     A.     Latar Belakang Nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid harus dimiliki oleh seorang guru penggerak agar mampu menjalankan perannya dengan sebaik mungkin. Peran guru penggerak antara lain: menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Jika kelima peran ini dilaksanakan dengan baik akan mendukung perwujudan profil pelajar Pancasila.   B.        Aplikasi Strategi saya untuk mencapai nilai mandiri yaitu dengan terus meningkatkan kompetensi, melangkah, dan menginspirasi rekan guru yang lain untuk melakukan perubahan. Strategi untuk mencapai nilai reflektif yaitu dengan menganalisis kekurangan diri dan kekurangan proses pembelajaran dan berupaya memperbaiki. Strategi untuk mencapai nilai kolaboratif yaitu dengan cara mengajak rekan di sekolah berkolaborasi untuk mewujudkan pendidika

Aksi Nyata Modul 1.1

Gambar
Pembelajaran yang Berpihak pada Siswa     A.       Latar Belakang Setelah mempelajari filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, saya sadar bahwa siswa memiliki kodrat alam dan kodrat zaman. Pembelajaran bukan sekedar menyampaikan materi yang ada di buku. Peran guru adalah sebagai “pamong”. Dengan adanya sistem among ini, maka anak merdeka untuk mengembangkan bakatnya, tumbuh secara leluasa sesuai kodratnya. Siswa adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. Tugas guru adalah memberikan teladan yang baik ( ing ngarsa sung tuladha ), memotivasi dan membangun cita-cita ( ing madya mangun karsa ), dan mendukung peserta didik agar berjalan ke arah yang baik ( tut wuri handayani ). Di kelas, saya berusaha menerapkan pemikiran KHD dengan memberikan pembelajaran yang berpihak kepada siswa. Pembelajaran yang berpihak kepada siswa menurut saya adalah pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, tidak memberatkan, namun mampu memfasilitasi mereka untuk berkembang. Pembelajaran har