Jadi Guru, Memilih atau Terpilih?



         
Apakah sobat seorang guru? Apakah menjadi guru merupakan cita-cita sejak kecil? Mungkin karena dipaksa oleh orang tua? Atau karena sulit mendapatkan  pekerjaan sesuai jurusan? Apapun alasannya.... selamat sobat beruntung karena terpilih menjadi seorang guru.

Menjadi guru memang sebuah pilihan, tetapi belum tentu apa yang kita pilih bisa menjadi kenyataan. Karena menjadi guru tidaklah mudah. Pertama, guru harus cerdas. Kedua, guru harus open minded. Ketiga, harus mahir berkomunikasi dengan siapa pun. Keempat, guru harus mengerti ilmu psikologi agar tidak mencederai harga diri siswa. Dan yang paling penting, tetapi juga paling sulit adalah guru harus memiliki tingkat kedisiplinan tinggi serta mau untuk bekerja keras. (Ini versi saya sendiri... hhh....)

Sekarang apakah sobat merasa tuntutan untuk menjadi seorang guru semakin sulit? Tentu saja, karena selain hal-hal di atas seorang guru juga dituntut untuk belajar teknologi, selalu melakukan aktualisasi diri. Kalau tidak, maka guru akan dianggap ketinggalan zaman.

Menjadi guru mungkin bukan cita-cita saya, begitu juga sobat. Tetapi alam telah memilih kita. Buktinya... ingatkah ketika sobat masih SD? Sobat pasti memiliki seorang guru favorit. Dalam hati sobat ingin sepintar guru tersebut. Lalu, ketika SMP... pernahkah sobat tidak menyukai seorang guru dan merasa guru tersebut membosankan? Saat itulah sobat juga dipersiapkan agar kelak ketika menjadi guru tidak seperti guru tersebut. Lalu, waktu SMA... ada seorang guru yang sobat idolakan. Guru tersebut begitu cerdas hingga membuat sobat terkagum-kagum. Itulah salah satu yang mungkin secara tidak sadar menginspirasi sobat untuk menjadi seorang guru.

Tiba waktunya memilih jurusan, entah ikhlas atau tidak sobat memilih jurusan keguruan. Ada pula yang memilih jurusan ekonomi, hukum, akuntansi, dan lain-lain hingga mendapat gelar sarjana.... tetapi entah karena alasan apa, akhirnya kuliah lagi di keguruan. Di sana sobat ditempa untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mahasiswa FKIP harus berpakaian rapi, harus berjabat tangan ketika berjumpa dengan teman, harus berkata sopan dan bisa menjadi teladan. Di saat itulah sobat mulai mencintai dunia pendidikan. Sobat mulai bangga dengan apa yang sobat lakukan.

Tiba saatnya menjadi guru. Sobat semakin mencintai profesi ini, Semakin mencintai anak-anak yang sobat didik. Kita seperti memiliki keluarga kedua bersama dengan rekan guru yang lain dan anak-anak didik kita. Seorang teman pernah berkata, "Di saat banyak orang yang membutuhkan pendidikan, betapa beruntungnya kita terlahir sebagai seorang pendidik".

Di mana pun sobat berada, di kota, di desa, daerah pegunungan, di mana pun... selamat bekerja sobat guru semua, Inilah profesi paling menyenangkan dan paling mulia di dunia!




Komentar

  1. Bu Linda selamat melanjutkan studi s3 di UNS semoga tambah bermanfaat ilmunya untuk karier, keluarga dan masyarakat secara luas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin ya Rabbal'alamin, terima kasih Pak Nur Cholis. maaf baru baca commentnya. Panj jg Pak, smg semakin sukses n selalu bahagia. Aamiin

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Evaluasi Tema 1 Kelas 6 SD

MAKALAH HUBUNGAN ANTAR KETERAMPILAN BERBAHASA (MENYIMAK, BERBICARA, MEMBACA, DAN MENULIS)

Contoh Analisis Jurnal Internasional Kepemimpinan

KISI-KISI, SOAL, DAN KUNCI JAWABAN PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) KELAS 6 KURIKULUM 2013 MUPEL PPKn, IPS, DAN SBdP

RPP KTSP Kelas 5 SD Materi Laporan Pengamatan