Pengalaman Mengikuti Seleksi Fasda Sragen 2016


         Mungkin bagi beberapa orang istilah Fasda masih asing di telinga. Begitu pun bagi saya sendiri. Awal mula mendengar kata Fasda adalah tanggal 4 Januari 2016. Waktu itu saya mendapat perintah dari Bapak Kepala UPT Masaran untuk mengajukan lamaran mengikuti seleksi Fasda. Padahal paling lambat berkas harus dikumpulkan keesokan harinya. Saya menyanggupi dengan senang hati walau belum tau apa itu Fasda.
        Malam harinya barulah saya mulai browsing di internet. Ternyata Fasda yang dimaksud adalah Fasilitator Daerah untuk program buku bacaan berjenjang. Fasda nantinya akan mengadakan pelatihan bagi guru atau pun kepala sekolah dari sekolah-sekolah yang menerima hibah buku bacaan berjenjang dari USAID Prioritas.
       Berkas-berkas yang harus dikumpulkan antara lain: surat lamaran untuk menjadi Fasda Buku Berjenjang yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Surat Rekomendasi dari Kepala Sekolah, Curiculum Vitae, dan surat kesediaan untuk melatih dan mendampingi guru.
        Pagi harinya berkas-berkas itu saya kumpulkan. Ternyata dari kecamatan kami, 2 orang calon peserta seleksi mengumpulkan yang paling akhir. Tanggal 6 Januari kami yang sudah mengumpulkan berkas dikumpulkan untuk mendengarkan penjelasan dari perwakilan Usaid Prioritas serta dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen. Bagi yang lolos seleksi berkas akan masuk ke tahap wawancara dan dihubungi via telepon. 
       Pelamar yang mengumpulkan berkas sebanyak 24 orang. Jumlah itu adalah perwakilan beberapa kecamatan di Kabupaten Sragen. Setelah seleksi berkas, 16 orang masuk ke tahap wawancara. Saya mendapatkan telepon siang harinya pukul 13.00 WIB. Nantinya dari 16 orang itu akan diambil 8 Fasda.
     Tanggal 6 Januari seleksi wawancara dilaksanakan. Ada 5 pewawancara, masing-masing membuka lapak sendiri-sendiri. Peserta boleh langsung maju di lapak yang kosong karena jam kedatangan peserta sudah dijadwal. Pertama saya mengikuti wawancara IT. Disitu saya ditanya tentang penggunaan IT di sekolah dan diminta praktik membuat power point. Kedua, saya mengikuti wawancara psikologi. Intinya wawancara tersebut untuk mengetahui motivasi menjadi seorang Fasda dan ketahanan mental untuk menghadapi berbagai masalah yang mungkin timbul di lapangan.
         Selanjutnya, saya mengikuti tes kemampuan mengajar. Saya diminta untuk memilih salah satu buku bacaan berjenjang yang sudah disediakan lalu mempraktikkan bagaimana cara mengajarkan buku tersebut di kelas awal. Lalu masih ada 2 wawancara lagi dari dinas pendidikan dan dari Kemenag. Intinya peserta ditanya pengalaman mengikuti berbagai diklat dan pengalaman menjadi tentor atau narasumber.
      Itulah pengalaman saya mengikuti seleksi Fasda Sragen 2016. Lama menunggu pengumuman, akhirnya tanggal 3 Februari 2016 baru ada kabar dan alhamdulillah saya diterima. Untuk mengetahui daftar Fasda Sragen 2016 dan SD mana saja yang mendapatkan hibah buku bacaan berjenjang bisa membaca di postingan saya berikutnya. Terima kasih.
       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Evaluasi Tema 1 Kelas 6 SD

MAKALAH HUBUNGAN ANTAR KETERAMPILAN BERBAHASA (MENYIMAK, BERBICARA, MEMBACA, DAN MENULIS)

Contoh Analisis Jurnal Internasional Kepemimpinan

KISI-KISI, SOAL, DAN KUNCI JAWABAN PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) KELAS 6 KURIKULUM 2013 MUPEL PPKn, IPS, DAN SBdP

RPP KTSP Kelas 5 SD Materi Laporan Pengamatan