Contoh Analisis Jurnal Internasional Kualitatif

ANALISIS JURNAL INTERNASIONAL


Emerging Perceptions of Teacher Quality and Teacher Development
 In China


Persepsi yang Muncul tentang Kualitas Guru dan Pengembangan Guru di Cina

Abstrak
Makalah ini fokus pada kinerja guru sekolah menengah atas pada tiga wilayah otoritas lokal ilustratif di Cina daratan. Makalah membahas data wawancara dan kelompok fokus yang dikumpulkan sebagai bagian dari penelitian yang didanai oleh ESRC/DfID yang menguji gagasan kualitas sebagai pengalaman dari pemangku kepentingan utama (pembuat kebijakan otoritas lokal dan nasional, guru, kepala sekolah dan siswa). Membangun literatur internasional sebelumnya dan kebijakan pendidikan Cina saat ini, makalah ini mengkaji aspek pekerjaan guru dalam konteks ekonomi yang berkembang pesat, yang menekankan pada hubungan yang jelas antara pengembangan individu dan nasional. Hambatan diidentifikasi berdampak pada penyediaan pengajaran yang berkualitas muncul, sebagian besar, dari tekanan karena pola sosial yang berubah dan tuntutan reformasi kurikulum jauh ke depan, yang menyoroti ketegangan antara kepercayaan tradisional pada keutamaan hasil ujian dan tuntutan baru untuk semua pengembangan dan belajar sepanjang hayat. Sebagai tambahan, ada keprihatinan umum atas berbagai kesenjangan struktural dan pendanaan, baik dalam wilayah yang berbeda maupun antara sekolah kota dengan desa, yang akan memicu pada perbedaan pengalaman siswa, kekurangan guru khusus, dan kurangnya kesempatan untuk pengembangan profesional yang berkualitas.

A.      Latar Belakang
Pendahuluan
Pencarian fakta-fakta untuk mengembangkan sebuah sistem pendidikan yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan semakin intensif karena ekonomi nasional Cina berusaha untuk bersaing secara global.
Makalah ini berusaha berkontribusi pada debat tentang kualitas dan pengembangan guru dengan menggambarkan penemuan-penemuan yang sudah diseleksi dari penelitian yang berkolaborasi dengan Institut Nasional Cina untuk Penelitian Pendidikan di Beijing.
Konsep Kualitas dan Kefektifan Guru
Dalam konteks di barat kualitas guru dinilai terutama pada kinerjanya di kelas. Level efektivitas guru ada pada tingkat individu, kelompok, dan sekolah yang dihubungkan dengan domain afektif, kognitif, dan perilaku). Sedangkan dalam konteks di Cina, istilah “kualitas guru” digunakan lebih luas daripada dalam literatur barat. Penggunaan istilah ini tumpang tindih dengan konsep kualitas pendidikan.
Konteks Kebijakan Saat Ini di Cina Daratan
Sebagai negara yang penduduknya paling padat, Cina menganggap pengembangan tenaga guru yang berkualitas tinggi sangat penting untuk kemakmuran rakyatnya di masa depan. Namun, masih ada kesenjangan yang sangat signifikan antara sekolah, terutama antara sekolah di desa dengan sekolah kota dalam infrastruktur karir, kualifikasi, hak-hak, dan minat guru.
Sejak tahun 2001 guru juga dihadapkan pada tantangan implementasi yang sedang berjalan dari reformasi kurikulum secara nasional. Undang-undang guru, di Cina Daratan, menunjukkan bahwa guru harus dilihat sebagai profesi dengan kewajiban menanamkan pengetahuan, mendidik orang-orang dan menyediakan panduan, serta evaluasi yang berhubungan dengan pembelajaran siswa dan pengembangannya.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana persepsi yang muncul tentang kualitas guru dan pengembangan guru di Cina?

C.    Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mendiskusikan beberapa temuan yang relevan yang membantu untuk berkontribusi pada debat tentang kinerja guru dan kemampuan mereka untuk menyediakan kondisi pembelajaran yang berkualitas.

D.    Desain Penelitian dan Pengumpulan Data
Data yang dilaporkan disini berhubungan dengan hasil wawancara dari individu dan kelompok fokus yang dikumpulkan di delapan sekolah menengah atas yang terletak pada tiga wilayah otoritas lokal yang dipilih sebagai ilustrasi, yang mendekati kondisi nasional. Dua wilayah otoritas lokal terletak di pusat wilayah timur Cina Daratan dan terdiri dari campuran wilayah kota/pinggiran kota yang luas, bersama dengan kota kecil dan wilayah pedesaan. Wilayah barat dinilai berbeda dengan sebagian besar masyarakat pedesaan yang miskin dan wilayah kota kecil, dan minoritas dari penduduk non-han termasuk dalam populasi lokal. Sekolah individu diidentifikasi berdasarkan pada keinginan untuk berpartisipasi dalam studi ini.
Wawancara individu diadakan dengan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah dari delapan sekolah. Kelompok fokus pada tiap sekolah juga diadakan dengan kelompok yang beranggotakan tiga sampai lima guru sekolah menengah atas dan tiga sampai tujuh siswa sekolah menengah atas, semuanya berusia 18 tahun atau lebih, dalam masing-masing sekolah. Sebagai tambahan, empat pembuat kebijakan nasional, sembilan pembuat kebijakan lokal (tiga untuk masing-masing wilayah), dan dua pembuat kebijakan dari otoritas lokal lain secara sukarela mengambil bagian dari wawancara.
Wawancara individu dan kelompok fokus, yang melibatkan lebih dari 90 pemangku kepentingan, biasanya berlangsung selama satu jam direkam, dilaksanakan dalam bahasa Cina oleh penutur asli, dan berlangsung dalam jangka waktu lebih dari dua bulan di tahun 2008. Data wawancara ditranskripkan dalam bahasa Cina dan dirangkum dalam 13 laporan dari tema-tema yang muncul yang berhubungan dengan pertanyaan penelitian yang dipelajari.
Akan tetapi, dengan ukuran relatif negara Cina, hanya sedikit sampel dari sekolah dan pemangku kepentingan yang mungkin untuk diwawancara, sehingga temuan ini diniatkan untuk eksploratory dan ilustrasi, daripada menjadi hasil yang pasti, dan detail diskusi yang melebihi pembatasan dari karya ini terdapat pada bagian kesimpulan dari makalah ini.

E.     Temuan Ilustratif
Harapan pemangku kepentingan dan kinerja guru
Ada kesepakatan yang jelas dari pemangku kepentingan bahwa kualitas pendidikan harus ditekankan pada outcome yang sesuai untuk siswa. Sangat penting bahwa siswa menerima sebuah pendidikan yang berkontribusi pada seluruh perkembangan mereka, dan bahwa mereka harus mampu berkontribusi untuk kemakmuran ekonomi negara. Pandangan ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dan mengidentifikasi kinerja guru tidak hanya di ruang kelas tetapi juga memupuk tingkah laku optimistik tertentu bagi kehidupan dan kegembiraan yang akan mendukung siswa pada kehidupannya di masa yang akan datang.
Sentimen tertentu memicu pandangan bahwa menjadi guru di Cina secara tradisional dihormati dalam hubungan yang sangat luas, mempunyai banyak tanggung jawab dalam hubungan dengan siswa mereka.
Guru harus bertindak sebagai agen moral dan teladan merefleksikan pengaruh peradaban konfusius dan kebudayaan yang telah ada sejak lama dimana guru secara tradisional dihormati sebagai anggota masyarakat, mnempunyai tanggung jawab moral untuk memenuhi kebutuhan siswa mereka.
Budaya Cina juga memberikan penekanan besar pada tanggung jawab kolektif, kolaborasi dan kesuksesan kelompok. Tidak cukup hanya sukses dalam mata pelajaranmu sendiri, tetapi ada tanggung jawab untuk berkontribusi secara aktif untuk kesuksesan kelompok.
Masyarakat di Cina Daratan selalu berubah. Hal ini membawa tekanan baru dan tantangan untuk guru dalam hal bagaimana mereka memahami peran mereka.
Salah satu alasan dari perubahan sosial ini adalah kebijakan hanya memiliki satu anak dalam tiap keluarga di Cina. Dalam masyarakat yang memiliki nilai-nilai kerja keras dan komitmen, dan melihat sukses pendidikan sebagai sebuah jalan untuk meningkatkan kesempatan keluarga tidak hanya individu tetapi juga seluruh keluarga mereka, menimbulkan tekanan tertentu pada para guru.
Ada tuntutan baru terhadap guru, baik di kota maupun desa, untuk memungkinkan siswa tidak hanya mempereoleh pengetahuan tetapi juga memaksimalkan potensi mereka setelah kelulusan, mereka disiapkan untuk masyarakat baru dan selalu berubah.
Praktik kelas dan aktivitas profesional
Pandangan yang luas terhadap peran guru dan penekanan pada dukungan secara individu juga terlihat jelas ketika pemangku kepentingan berbicara tentang kepandaian dalam banyak hal dan fleksibelitas dalam praktik di kelas.
Guru di Cina juga melihat pengembangan siswa secara menyeluruh sebagai prioritas utama dan memahami pentingnya peningkatan penilaian dan evaluasi
Budaya sekolah dan iklim kelas
Pentingnya budaya sekolah yang suportif dan dan positif dipandang penting sehingga mampu mendorong siswa meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Ada bukti bahwa beberapa siswa di kota dianggap lebih sulit untuk dikontrol karena adanya perbedaan lingkungan sosio ekonomi. Contohnya siswa yang berasal dari keluarga kaya tidak diharuskan terlalu serius belajar oleh orang tuanya karena mereka beranggapan bahwa mereka dapat menjamin masa depan anak dengan kekayaan yang dimiliki.
Siswa yang berada di desa umumnya berpandangan bahwa kompetisi akan berdampak positif karena dapat memberikan energi dan semangat yang lebih untuk bersaing dalam kelas. Tetapi siswa yang berada di kota menganggap bahwa kompetisi tidak berkontribusi apa pun, karena siswa seharusnya bersaing dengan dirinya sendiri dan menemukan nilai-nilainya sendiri.
Hambatan yang dirasakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran
Responden melaporkan bahwa guru memiliki berbagai kesempatan untuk melanjutkan studinya, termasuk mengikuti beberapa kursus. Program pelatihan diadakan di level sekolah, kabupaten/kota, provinsi dan nasional.
Di wilayah pedesaan ada ketidaksesuaian antara suplei guru dengan permintaan untuk guru mata pelajaran. Kurangnya guru mata pelajaran pada sekolah menengah atas di pedesaan akan berdampak serius pada pelaksanaan kurikulum.
Meskipun konten kurikulum sama di seluruh Cina, tetapi implementasinya bisa beragam di berbagai wilayah.
Ada kebijakan pemerintah yang berlaku secara nasional untuk mendorong lulusan pendidikan guru bekerja di sekolah pedesaan dan sekolah yang memiliki kinerja tinggi untuk mengirimkan guru mereka selama satu atau dua tahun untuk membantu sekolah di pedesaan yang kurang berkembang. Tetapi, ada pertanyaan yang muncul tentang tingkat dimana kebijakan ini akan sukses.
Terdapat pandangan umum bahwa gaji guru di sekolah pedesaan tidak sesuai dengan beban kerja mereka.

F.     Diskusi
Peran multi-fungsional dan masyarakat yang berubah
Menjadi guru pada masyarakat di seluruh dunia tidak mudah. Globalisasi, revolusi informasi dan komunikasi berkontribusi pada masyarakat yang berubah cepat yang memberikan tuntutan baru terhadap sistem pendidikan. Di Cina Daratan permintaan siswa, seperti halnya pemangku kepentingan semakin beragam dan semakin canggih.
Reformasi kurikulum dan praktik di kelas
Temuan juga menunjukkan bahwa, mirip dengan kerja di masyarakat barat, dimensi utama dari guru yang efektif terlihat dari kemampuan untuk menciptakan sebuah lingkungan belajar mengajar yang mendukung. Menariknya, ini tercermin dari tanggung jawab kolektif dan kolaboratif dan bukan hanya guru secara individu. Sekolah, guru dan siswa semuanya mempunyai peran dalam hal ini.
Kesenjangan dan pengembangan profesional
Beberapa bukti menyatakan bahwa prioritas pemerintah saat ini adalah meningkatkan sumber daya di wilayah barat. Hal ini memiliki beberapa efek dalam meningkatkan kualitas tetapi ada pandangan skeptis berapa lama efektivitas kebijakan memindahkan guru dari kota ke desa ini.

G.    Pembatasan dan Kesimpulan
Karena adanya istilah pembatasan dalam makalah ini, maka hanya mungkin menyampaikan sedikit suara secara detail. Maksud utama penulis adalah menggambarkan tema-tema umum yang muncul dan menghubungkannya dengan literatur internasional yang ada dan konteks kebijakan Cina saat ini.
Meskipun ada pembatasan dalam diskusi data dan keterbatasan cakupan dari penemuan ini, ada argumentasi bahwa makalah ini masih bisa menyediakan pemahaman yang lebih luas dari situasi saat ini dalam pengajaran dan kinerja guru di Cina Daratan.
Dengan temuan eksploratory ini, tujuan utama dari penelitian yang sedang berjalan adalah untuk memperluas temuan ini untuk menginvestigasi sifaf dasar pengembangan profesional guru dan pembelajaran di Cina Daratan.  Sebuah kombinasi dari konsep warisan barat dan konfusius, dan identifikasi dari praktik lokal saat ini, akan membantu meningkatkan pendekatan masa depan untuk pembelajaran profesional guru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Evaluasi Tema 1 Kelas 6 SD

MAKALAH HUBUNGAN ANTAR KETERAMPILAN BERBAHASA (MENYIMAK, BERBICARA, MEMBACA, DAN MENULIS)

Contoh Analisis Jurnal Internasional Kepemimpinan

KISI-KISI, SOAL, DAN KUNCI JAWABAN PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) KELAS 6 KURIKULUM 2013 MUPEL PPKn, IPS, DAN SBdP

RPP KTSP Kelas 5 SD Materi Laporan Pengamatan