Aksi Nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

3.3.a.10. AKSI NYATA

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

 

LINDA NURMASARI

CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN SRAGEN

SD NEGERI PRINGANOM 3

 

A.     PERISTIWA (FACTS)

      1.      Latar Belakang

Kelas 1 SD merupakan awal anak-anak merasakan sekolah formal. Mereka perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru, yang jauh berbeda dengan saat di Taman Kanak-kanak. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menjadi sangat penting bagi mereka untuk mengenali dan memahami lingkungan pembelajaran yang baru.

Pada usia ini anak-anak juga belum matang secara sosial emosional. Mereka membutuhkan banyak dukungan, baik itu dari orang tua, guru, maupun kakak kelas mereka. Mereka membutuhkan penerimaan interpersonal di tempat yang baru agar dapat beradaptasi. Mereka kemungkinan akan lebih nyaman dengan kakak kelas yang usianya tidak terpaut jauh dibandingkan dengan guru kelas di awal tahun ajaran baru.

Dengan program kakak asuh, murid kelas 1 diharapkan dapat merasa diterima, merasa nyaman, aman, dan mendapat perlindungan dari kakak kelas mereka. Dalam KBBI makna kata asuh adalah “jaga, bimbing, pimpin”. Masing-masing murid kelas 1 akan mendapatkan seorang kakak asuh dari kelas 6 yang akan menjaga, membimbing, dan memimpin mereka selama masa orientasi murid baru. Kakak asuh dan adik asuh dapat menentukan sendiri aktivitas apa yang akan mereka lakukan bersama, misalnya berkeliling sekolah atau membaca bersama.

Program ini tentunya diharapkan tidak hanya berdampak positif bagi murid baru namun juga bagi murid kelas 6 yang berperan sebagai kakak asuh. Mereka diberikan kesempatan untuk bertanggung jawab dan mengembangkan student agency. Murid kelas 6 diajak merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan bersama adik kelas (ownership). Mereka juga dapat mengemukakan pendapat tentang durasi waktu yang sebaiknya dihabiskan bersama adik kelas selama MPLS (voice). Kakak asuh juga boleh memilih adik asuhnya dengan cara musyawarah (choice).

 

      2.      Alasan Melaksanakan Aksi Nyata

MPLS adalah masa-masa yang sangat penting bagi murid kelas 1. Meskipun hanya tiga hari, namun pengalaman ini bisa jadi akan mereka ingat dalam jangka panjang bahkan mungkin seumur hidup. Memberikan pengalaman yang hangat dan berkesan akan membantu mereka tumbuh menjadi pibadi yang lebih baik.

Bagi murid kelas 6, mereka akan berlatih mengembangkan student agency. Mereka akan belajar tentang tanggung jawab, kepemimpinan, kepedulian, kesabaran, cara membimbing, cara membangun relasi yang baik, dan mungkin banyak hal lainnya. Dengan alasan-alasan tersebut program kakak asuh diharapkan menjadi program yang benar-benar bermanfaat bagi murid.

 

      3.      Tindakan Aksi Nyata

Tindakan yang saya lalukan adalah mengadakan rapat bersama guru dan karyawan untuk menyampaikan rencana Program Kakak Asuh. Saya meminta tanggapan, saran, dan masukan dari rekan-rekan guru. Ternyata rekan-rekan guru menanggapi positif dan setuju untuk menjalankan program. Namun, pada saat rapat dilaksanakan belum diketahui dengan pasti rasio antara murid kelas 1 dan 6.

Pada tahun ajaran baru, sudah diketahui jumlah murid baru kelas 1. Jumlahnya hanya separuh dari jumlah murid kelas 6. Oleh karena itu, program kakak asuh juga dijalankan untuk murid kelas 2. Jadi ada murid kelas 6 yang mendapatkan adik asuh kelas 1 dan ada yang mendapatkan adik asuh kelas 2. Ada juga satu kakak asuh yang mendapatkan dua adik asuh.

Selanjutnya guru kelas 1, 2, dan 6 melakukan koordinasi tentang teknis pelaksanaan dan disepakati bahwa kakak dan adik asuh akan beraktivitas bersama selama kurang lebih 45 menit per hari. Guru kelas yang terlibat berdiskusi dengan murid kelas 6 untuk menentukan adik asuh dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Ternyata koordinasi berjalan lancar dan program kakak asuh dapat dijalankan.

 

      4.      Hasil Aksi Nyata

Program kakak asuh berjalan dengan baik. Tujuan yang diharapkan dari program ini telah tercapai yaitu mengembangkan student agency pada murid kelas 6 dan rasa keberterimaan murid baru atau adik kelas. Di sisi lain, masih banyak hal yang dapat ditingkatkan, terutama dalam variasi kegiatan dan variasi tempat.

 

 

 

Dokumentasi

 

Kakak asuh membantu adik asuh dalam pembelajaran di kelas.

 

Kakak asuh mendampingi adik asuh dalam memilih buku dan membaca di perpuskaan sekolah.

 

Kakak asuh melakukan permainan “tepuk konsentrasi” bersama adik asuh.

 

B.      PERASAAN (FEELINGS)

Saya merasa senang Program Kakak Asuh telah berjalan dengan baik. Di sisi lain, saya juga merasa masih banyak yang perlu ditingkatkan. Saya melakukan wawancara kepada guru dan murid yang terlibat. Guru kelas 1 menyatakan merasa terbantu dengan adanya program ini karena murid yang sudah mulai bosan di kelas kembali bersemangat ketika kakak asuhnya datang. Ketika diwawancara, murid-murid kelas 6 mengungkapkan perasaan senang dan sayang kepada adik asuhnya. Murid kelas 1 juga mengungkapkan hal yang sama. Mereka senang karena merasa memiliki kakak yang baik dan sabar. Mereka juga ingin melakukan lebih banyak hal bersama kakak asuhnya.

 

 

C.      PEMBELAJARAN (FINDINGS)

Saya melakukan wawancara kepada guru dan murid tentang pembelajaran apa yang dapat diambil dari program ini. Guru kelas 1 mengungkapkan program ini dapat melatih tanggung jawab pada murid kelas 6. Guru kelas 2 menyatakan bahwa melalui program ini tercipta keterikatan dan keharmonisan antara kakak kelas dan adik kelas. Murid kelas 6 menyatakan bahwa mereka belajar untuk sabar, belajar cara mengasuh adik, dan belajar menjadi seorang guru. Mereka menemukan bahwa ketika adik kelas mau diajak bekerja sama, mengajar menjadi mudah. Namun, ketika ada adik kelas yang susah diatur, mengajar ternyata tidak mudah. Murid kelas 1 mengatakan bahwa bersama kakak kelas, mereka belajar membaca, menulis, dan berhitung dengan lebih semangat.

 

 

D.     PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Pada MPLS yang akan datang banyak hal yang dapat ditingkatkan, misalnya koordinasi yang lebih baik dan lebih banyak variasi kegiatan.  Kegiatan tersebut tidak hanya tentang pembelajaran, namun juga dapat melalui permainan, makan bersama, bertukar kado, atau kegiatan positif lainnya.

Kegiatan yang dilakukan murid dipandu oleh guru sebagian besar juga masih berada di dalam ruangan. Pada MPLS yang akan datang lingkungan sekolah dapat lebih dimaksimalkan pemanfaatannya. Jadi tidak hanya variasi kegiatan, namun juga perlu variasi tempat. Program kakak asuh juga tidak hanya berhenti selama MPLS, namun akan dilanjutkan pada saat jeda tengah semester atau akhir semester agar relasi kakak adik yang sudah terjalin baik tidak terputus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Evaluasi Tema 1 Kelas 6 SD

MAKALAH HUBUNGAN ANTAR KETERAMPILAN BERBAHASA (MENYIMAK, BERBICARA, MEMBACA, DAN MENULIS)

Contoh Analisis Jurnal Internasional Kepemimpinan

KISI-KISI, SOAL, DAN KUNCI JAWABAN PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) KELAS 6 KURIKULUM 2013 MUPEL PPKn, IPS, DAN SBdP

RPP KTSP Kelas 5 SD Materi Laporan Pengamatan