3.1.a.10. Aksi Nyata Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

3.1.a.10. AKSI NYATA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

 

LINDA NURMASARI

CGP ANGKATAN 4 KABUPATEN SRAGEN

 

A.     PERISTIWA (FACTS)

      1.      Latar Belakang

Pandemi Covid-19 menyebabkan tingkat kedisiplinan sangat menurun. Bel masuk siswa setengah jam lebih siang dibandingkan sebelum pandemi. Namun, sebagian guru dan banyak siswa masih datang terlambat. Hal ini sangat mempengaruhi kinerja sekolah. Waktu belajar siswa menjadi tidak maksimal. Di sisi lain, masyarakat sekitar yang turut mengamati aktivitas di sekolah akan mempertanyakan kedisiplinan sekolah. Hal ini akan berdampak terhadap nama baik sekolah dan jika tidak segera diatasi akan berpengaruh terhadap penerimaan peserta didik baru.

 

       2.      Alasan Melaksanakan Aksi Nyata

Kedisiplinan merupakan sebuah komponen penting yang harus ditingkatkan agar pembelajaran yang berpihak kepada murid dapat terlaksana. Disiplin juga merupakan sikap sosial yang harus ditumbuhkembangkan pada diri siswa. Namun, pasca pandemi, guru dan siswa seolah-olah masih terbawa suasana dan sulit datang tepat waktu seperti sebelumnya.

Dilema etika yang terjadi adalah rasa keadilan vs rasa kasihan (justice vs mercy). Di satu sisi peraturan harus ditegakkan, di sisi lain sebagian guru dan banyak siswa masih kesulitan untuk datang tepat waktu.

 

       3.      Tindakan Aksi Nyata

Tindakan yang saya lalukan adalah melakukan pengujian 9 langkah pengambilan keputusan. Prinsip yang saya gunakan adalah berpikir berbasis rasa peduli (care-based thinking). Dari proses ini, solusi yang saya pilih adalah memberikan teladan dan melakukan pembiasaan agar siswa dapat datang tepat waktu. Guru dan siswa diajak untuk berkomitmen bersama berbasis kesadaran diri dan sosial. Tidak ada konsekuensi hukuman yang diberikan. Memang butuh waktu lama untuk melakukan pembiasaan, namun saya yakin kesadaran yang berasal dari diri lebih lebih efektif untuk jangka panjang daripada pemberian hukuman.

Hal pertama yang dilakukan adalah membahas permasalahan dalam rapat sekolah. Agar pembelajaran tidak dimulai terlalu siang maka disepakati bahwa bel masuk dibunyikan 15 menit lebih awal daripada sebelumnya. Selain itu diadakan program pembiasaan pagi agar siswa lebih semangat untuk datang tepat waktu.

Pembiasaan pagi hari Senin adalah upacara bendera, hari Selasa sampai dengan Kamis adalah kegiatan membaca Al Qur’an atau hafalan surat-surat pendek, hari Jumat diadakan kegiatan senam dan bersih-bersih. Pada hari Sabtu, pembiasaan pagi diserahkan pada guru kelas masing-masing. Seluruh guru mendukung program pembiasaan pagi ini. Sebelum dilaksanakan, program ini telah disosialisasi kepada wali murid melalui surat resmi. Program pembiasaan pagi juga telah disosialiasikan kepada murid pada saat upacara bendera dan melalui wali kelas masing-masing.

 

       4.      Hasil Aksi Nyata

Setelah melaksanakan program pembiasaan pagi, siswa datang lebih pagi dari biasanya. Jumlah siswa yang datang terlambat juga berkurang. Siswa tampak antusias mengikuti program yang ada. Meskipun belum maksimal, namun telah ada peningkatan kedisiplinan yang cukup signifikan, baik dari sisi siswa maupun guru.


Dokumentasi

 

Pembiasaan pagi hari Senin: Upacara Bendera

 

Pembiasaan pagi Selasa-Kamis: Membaca Al Qur’an

 

Pembiasaan pagi hari Jumat: Senam


Pembiasaan pagi hari Jumat: Bersih-bersih

 

B.      PERASAAN (FEELINGS)

Saya merasa senang karena program pembiasaan pagi telah terlaksana. Program ini mendorong siswa untuk datang lebih awal ke sekolah. Mereka juga tampak senang dan bersemangat untuk melaksanakan kegiatan. Meskipun demikian, saya merasa banyak yang harus ditingkatkan. Program pembiasaan pagi perlu terus dimonitoring dan dievaluasi agar dapat berjalan secara optimal dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi siswa dan guru.


 


C.      PEMBELAJARAN (FINDINGS)

Banyak hal yang dapat dipelajari dari program yang telah terlaksana ini. Program ini memberikan beberapa manfaat, yaitu: (1) siswa berangkat lebih pagi, (2) siswa merasa lebih bersemangat mengikuti pembelajaran, (3) siswa dilatih memiliki karakter disiplin dan religius, dan (4) siswa lebih peduli serta lebih sadar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Di sisi lain, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan, di antaranya: (1) bel masuk terkadang terlambat 5 sampai 10 menit dari seharusnya, (2) sebagian guru masih datang terlambat sehingga tidak dapat mendampingi siswa selama pembiasaan pagi berlangsung, dan (3) masih ada siswa yang datang terlambat.



 

D.     PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Berdasarkan hasil temuan (findings), ada sisi keberhasilan program, ada pula sisi yang perlu ditingkatkan. Hasil dari program ini sudah terlihat. Sekolah terasa lebih hidup dengan beragamnya aktivitas. Dengan adanya program Jumat bersih, sekolah juga tampak lebih bersih dan indah. Hal yang terpenting, anak-anak menjadi lebih disiplin, ditunjukkan dengan mereka datang lebih pagi. Oleh karena itu, program ini akan terus dilaksanakan, dimonitoring, dan dievaluasi. Dari hasil evaluasi, hal-hal yang masih kurang akan terus ditingkatkan. Komitmen bersama menjadi bagian terpenting dari berjalan atau tidaknya sebuah program.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Evaluasi Tema 1 Kelas 6 SD

MAKALAH HUBUNGAN ANTAR KETERAMPILAN BERBAHASA (MENYIMAK, BERBICARA, MEMBACA, DAN MENULIS)

Contoh Analisis Jurnal Internasional Kepemimpinan

KISI-KISI, SOAL, DAN KUNCI JAWABAN PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) KELAS 6 KURIKULUM 2013 MUPEL PPKn, IPS, DAN SBdP

RPP KTSP Kelas 5 SD Materi Laporan Pengamatan