Lokakarya 0 Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Sragen
Lokakarya 0 Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 4 Kabupaten Sragen telah dilaksanakan pada tanggal 9 dan 11 Oktober 2021. Kegiatan ini bertempat di SMK Dian Kirana, SMK PGRI Sragen, dan SMA Muhammadiyah 1 Sragen. Lokakarya diikuti oleh 127 Calon Guru Penggerak (CGP) yang telah lolos seleksi tahap 2 beserta Kepala Sekolah masing-masing CGP. Selain itu terdapat unsur dari Dinas Pendidikan, Pengajar Praktik (PP), dan fasilitator. Di Kabupaten Sragen terdapat 21 PP yang akan mendampingi CGP selama mengikuti PGP yang akan berlangsung sekitar 9 atau 10 bulan ke depan.
.
Saya termasuk CGP yang mengikuti Lokakarya 0 di SMK PGRI Sragen. Kegiatan dibuka oleh pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Drs. Sukardi, M.M. Beliau mewakili Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VI (Sragen, Karanganyar, Wonogiri). Bapak Sukardi menyampaikan materi "Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi dalam Mendukung Program PGP". Menurut beliau, kegiatan PGP adalah salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini sangat penting mengingat capaian Indonesia yang rendah dalam berbagai asesmen nasional dan internasional, salah satunya dalam PISA. Beliau menekankan bahwa tugas utama Guru Penggerak adalah mewujudkan ekosistem sekolah yang progresif dan mendidik berfokus pada siswa, bukan guru.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan dan paparan tentang Program PGP oleh Ibu Sriyanti, S.S., M.Hum. dari PPPPTK Matematika. Beliau mendapat tugas untuk mendampingi CGP angkatan 4 di Kabupaten Sragen. Ibu Sriyanti manyampaikan bahwa dalam PGP, PPPPTK merupakan kepanjangan tangan dari Ditjen GTK. PPPPTK Matematika mendapatkan tugas di 30 Kabupaten/Kota yang berada di 6 provinsi. Pemerintah menargetkan agar tahun 2024 dapat menuntaskan PGP hingga angkatan 13.
Ibu Sriyanti menjelaskan bahwa guru penggerak diawali dari guru yang tergerak, bergerak, dan akhirnya menggerakkan. Yang digerakkan adalah ekosistem di sekolahnya masing-masing serta ekosistem di sekolah sekitar. Peserta PGP akan menjalani 306 jam pelajaran (JP). Lokakarya dilaksanakan setiap bulan sampai lokakarya kesembilan. Bapak/Ibu Pimpinan akan diminta hadir kembali pada lokakarya ketiga dan ketujuh. Lokakarya ketiga terkait dengan visi misi sekolah, sedangkan lokakarya ketujuh menampilkan hasil karya dari CGP. Di antara lokakarya satu dengan lainnya, CGP akan mempelajari modul secara daring, baik sinkronus maupun asinkronus. Pendampingan individu (PI) oleh pengajar praktik dilakukan secara luring (setara 4 JP) dan dilakukan satu pekan sebelum lokakarya. Siklus ini berulang hingga lokakarya yang kesembilan. Secara keseluruhan, 70% kegiatan PGP dilaksanakan di tempat kerja, 20% dari rekan atau guru lain, dan 10% bersama fasilitator dan pendamping.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dan paparan dari Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Bapak Prihantomo, S.Pd., M.Pd. Beliau menyampaikan materi "Kebijakan Dinas Pendidikan Kab/Kota dalam Mendukung Program PGP". Bapak Prihantomo mengucapkan selamat kepada para guru yang telah melampaui seleksi yang begitu ketat dan berhasil mengikuti PGP. Beliau juga mengungkapkan bahwa pendidikan memainkan peran utama dalam meningkatkan SDM, sedangkan pendidikan selalu bermuara pada guru. Selama ini sekolah negeri, terutama SD, seringkali kalah bersaing dengan sekolah-sekolah swasta. Untuk meningkatkan daya saing sekolah negeri, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah perbaikan gaji guru melalui PPPK. Sekolah penggerak (yang akan mendapatkan BOS kinerja), kepala sekolah penggerak, dan guru penggerak juga merupakan wujud upaya untuk meningkatkan citra sekolah negeri.
Kegiatan pleno ditutup oleh pembawa acara, Ibu Wahyu Wijayanti, PP dan guru dari TK Saradan. Beliau menyampaikan agar setelah pleno, para peserta masuk ke kelas masing-masing. Peserta di SMK PGRI dibagi dalam empat kelas, yaitu Kelas F, G, H, dan I. Saya masuk di kelas H. Kelas H diampu oleh Ibu Karyatiningsih dari SMP Negeri 1 Sidoharjo dan Bapak Afif Kurniawan dari SMP Negeri 1 Sukodono.
Kegiatan di kelas ini menurut saya sangat menarik, peserta diminta menggambar sesuatu yang mewakili dirinya. Ada yang menggambar pohon, alat transportasi, rumah, listrik, dan lain-lain. Seorang guru yang menggambar gunung dan pohon mendekati saya karena gambar kami sangat mirip. Setelah saya tanya, gambar tersebut menunjukkan senja. Menurut beliau, kebanyakan orang lebih senang melihat matahari terbit. Senja adalah hal yang indah namun jarang diperhatikan. Seperti halnya senja, banyak hal indah dalam pendidikan yang kurang diperhatikan. Sebagai guru tugas kita adalah membuat siswa menyadari dan merasakan keindahan itu.
Guru lain yang berkenalan dengan saya menggambar sebuah pohon yang tinggi dan besar. Di bawahnya terdapat seorang anak yang ingin memetik buah-buah ranum di atas pohon. Namun, tangan mungilnya belum mampu menggapai buah itu. Ia harus mencari cara dengan menggunakan akalnya. Tugas guru bukanlah memetikkan buah, namun membantu anak agar akal dan fisiknya berkembang. Ketika guru sudah tidak lagi di sampingnya, anak dapat memecahkan permasalahan dengan kemampuannya sendiri. Masih banyak gambar lain yang memiliki filosofi yang tidak kalah hebatnya. Namun, tidak semuanya bisa saya ceritakan dalam postingan ini.
Kegiatan perkenalan seperti ini menurut saya sangat menarik. Sebagai guru, kita tidak boleh hanya mengenal anak dari namanya, ciri fisiknya, dan di mana ia tinggal. Kita perlu memahami karakternya, tidak hanya melihat yang tersurat, namun juga makna yang tersirat. Waktu yang kita butuhkan untuk memahami mereka tidak akan pernah cukup, karena itu kita perlu terus menyelami apa yang mereka pikirkan agar dapat memberikan pendidikan yang terbaik sesuai kebutuhannya.
Setelah perkenalan, peserta dan PP membuat kesepakatan kelas yang harus ditaati selama PGP berlangsung. Peserta juga diminta menuliskan harapan, kekhawatiran, dan strategi untuk mencapai harapan serta mengatasi kekhawatiran. Semoga harapan-harapan bersama tersebut terwujud dan kekhawatiran dapat diatasi dengan niat dan semangat yang tinggi. Semoga seluruh CGP lulus menjadi GP dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi dunia pendidikan. Aamiin.
Keren Bu Linda, semangat memulai tranformasi pendidikan ke arah yang lebih baik
BalasHapusMaturnuwun, mohon bimbingannya Pak PP😁
HapusKeren mba lin. Menginspirasi
BalasHapusThanks mb siva, ayo blognya diisi jg. sy lihat tampilan blognya mb siva keren👍
HapusTemplatnya ganti yg premium bu,,biar lbh bagus.salam cgp dr kab.grobogan
BalasHapusSiap Pak, nanti kalau sudah ada waktu insya Allah saya perbaiki lagi templatenya. Masih tahap belajar ini, hehe... trma kasih banyak masukannya, salam cgp dr sragen
Hapus