Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
1.1.a.3. Mulai dari Diri - Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Oleh: Linda Nurmasari
Peserta Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Angkatan 4
1. Tulisan Reflektif Kritis
Apa yang ada Anda
ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan
pengajaran?
Sebagai guru, saya malu mengakui
bahwa saya belum pernah membaca secara mendalam pemikiran-pemikiran Bapak
Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara. Ada beberapa hal yang selama ini saya
pahami tentang pemikiran beliau, di antaranya yaitu “Taman Siswa” serta semboyan “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya
Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani”. Kata taman yang berarti tempat bermain
atau belajar berarti bahwa pendidikan dan pengajaran haruslah menyenangkan bagi
siswa. Ing ngarsa sung tuladha berarti bahwa ketika berada di depan atau
menjadi pemimpin, guru harus mampu menjadi teladan. Ing madya mangun karsa
berarti jika berada di tengah, guru harus mampu membangun cita-cita. Tut wuri
handayani berarti bahwa ketika berada di belakang, guru memberikan jalan,
mengikuti, dan memotivasi siswa. Selain itu, beliau berpandangan pendidikan lah
yang dapat membebaskan pikiran dan memerdekakan bangsa ini. Begitu pula, tanpa
pendidikan, kemerdekaan sebagai suatu negara hanya akan menjadi beban. Rakyat
harus berpendidikan agar negara ini bisa mempertahankan kemerdekaannya.
Apa relevansi
pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks
pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
Meskipun sudah lebih dari
setengah abad, pemikiran beliau masih sangat relevan dengan konteks pendidikan di
Indonesia saat ini. Dalam filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara, guru
seharusnya berperan sebagai fasilitator atau pelatih, sedangkan siswa adalah
pusat dari pembelajaran. Guru memberikan teladan, membangun cita-cita, dan
memotivasi siswa agar berkembang sesuai potensinya masing-masing. Hal ini
sejalan dengan konsep pendidikan modern yang diterapkan di seluruh dunia, yaitu
Student Centered Learning. Pemikiran Ki
Hadjar Dewantara juga relevan dengan pendidikan di sekolah yang harus berpusat
dan berpihak pada siswa. Di sekolah saya, para guru sudah berupaya untuk
menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pembelajaran di kelas.
Apakah Anda merasa
sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan
aktivitas sebagai guru?
Saya merasa sudah menerapkan
pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam pembelajaran di kelas. Saya yakin
tidak ada guru yang akan mencapai titik sempurna dalam memfasilitasi siswa.
Karena itu saya berupaya terus belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran
di kelas. Saya merasa sudah memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas
sebagai guru, terutama dalam kegiatan pembelajaran.
2. Harapan dan Ekspektasi
Ungkapkan Harapan dan
Ekspektasi Anda terkait dengan pembelajaran pada modul ini.
Saya berharap bisa memahami
filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dengan lebih baik. Saya ingin siswa
saya senang belajar, memiliki kebebasan yang lebih dalam mempelajari apa yang
mereka suka, termotivasi, dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan
potensinya masing-masing. Saya berharap kegiatan dan materi dalam modul ini
sesuai dengan konteks pendidikan di sekolah dan aplikatif. Tidak sekedar
memahami, saya ingin mampu menerapkan pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara
dalam pembelajaran di kelas.
Komentar
Posting Komentar