2.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1
- Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana hal ini dapat dilakukan di kelas.
- Jelaskan bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optimal. Jelaskan pula bagaimana Anda melihat kaitan antara materi dalam modul ini dengan modul lain di Program Pendidikan Guru Penggerak.
Pembelajaran
berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas dalam
memenuhi kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda. Kebutuhan belajar tersebut
dapat dlihat dari kesiapan belajar (readiness),
minat, dan profil belajar murid. Keputusan-keputusan yang dibuat guru dalam
pembelajaran berdiferensiasi terkait dengan: (1) kurikulum yang memiliki tujuan
pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, (2) bagaimana guru menanggapi
atau merespon kebutuhan belajar muridnya, (3) bagaimana guru menciptakan
lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras
untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi, (4) manajemen kelas yang efektif,
dan (5) penilaian berkelanjutan.
Dalam
implementasi di kelas, terdapat tiga strategi diferensiasi yang dapat
diterapkan oleh guru, yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk. Dalam
strategi diferensiasi konten, konten pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan
murid. Konten adalah apa yang diajarkan kepada murid-murid. Tomlinsen
memberikan alat yang disebut equalizer
untuk membantu guru mengukur readiness
atau kesiapan murid.
Strategi
diferensiasi selanjutnya adalah diferensiasi proses. Ada beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk menerapkan strategi ini, yaitu dengan: (1) kegiatan
berjenjang, (2) memberikan pertanyaan pemandu atau tantangan, (3) membuat agenda
individual (daftar pekerjaan umum dan daftar pekerjaan individual), (4)
memvariasikan lama waktu, (5) mengembangkan kegiatan bervariasi (visual,
auditori, kinestetik), dan (6) menggunakan pengelompokkan yg fleksibel.
Strategi
diferensiasi yang ketiga adalah diferensiasi produk. Produk adalah hasil
pekerjaan atau unjuk kerja yang tangible
(ada wujudnya), misalnya karangan atau tulisan, hasil tes, pidato, presentasi,
diagram, dan sebagainya. Cara mengimplementasikan strategi ini yaitu dengan memberikan
tantangan dan keragaman/variasi atau memberikan murid pilihan bagaimana mereka
dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan. Dalam diferensiasi produk
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: (1) kualitas pekerjaan,
(2) konten yang harus ada dalam produk, bagaimana harus dikerjakan, dan apa
sifat dari produk akhir yang diharapkan.
Pembelajaran
berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai
hasil belajar yang maksimal. Hal ini karena setiap murid memiliki kebutuhan
yang berbeda-beda dan pembelajaran berdiferensiasi memang dirancang dan
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan yang berbeda-beda tersebut. Murid akan
belajar dengan optimal jika mereka siap (readiness),
mereka senang (sesuai dengan minatnya), dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
gaya belajar mereka (profil belajar).
Kaitan
antara materi modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi dengan materi pada modul
sebelumnya dipetakan dalam tabel berikut.
No. |
Modul |
Materi |
Kaitan
dengan Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi |
1. |
1.1 |
Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara |
KHD mengajarkan bahwa pendidikan harus berpihak kepada
murid. Pendidikan dilaksanakan dengan sistem among yang berarti bahwa
pembelajaran dilaksanakan sesuai kodrat iradat murid. Jadi bukan murid yang
menyesuaikan dengan pembelajaran, melainkan pembelajaran yang harus
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan murid. Pembelajaran berdiferensiasi
sangat sesuai dengan konsep pemikiran KHD tersebut. |
2. |
1.2 |
Nilai dan Peran Guru Penggerak |
Terdapat lima nilai yang harus terpatri dalam jiwa
seorang guru penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan
berpihak pada murid. Kelima nilai ini dapat diwujudkan dalam tindakan ketika
seorang guru penggerak menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang berpihak
kepada murid. Guru penggerak harus mandiri dan inovatif dalam merancang dan
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi yang mungkin masih belum
dipahami oleh guru yang lain. Guru
penggerak harus reflektif agar dapat mengetahui kekurangan-kekurangan dan
memperbaikinya dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Guru
penggerak juga harus mampu berkolaborasi dan menggerakkan guru yang lain agar
dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. |
3. |
1.3 |
Visi Guru Penggerak |
Visi dari guru penggerak adalah mewujudkan anak-anak
Indonesia yang memiliki profil pelajar Pancasila. Hal ini dapat terwujud jika
pembelajaran dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan kebutuhan belajar
murid, termasuk di antaranya adalah melalui pembelajaran berdiferensiasi. |
4. |
1.4 |
Budaya Positif |
Budaya positif diciptakan agar murid merasa senang dan
nyaman dalam belajar. Melalui keyakinan kelas dan segitiga restitusi mereka
belajar untuk menjadi versi yang terbaik dari dirinya sendiri. Perlakuan
disesuaikan dengan kebutuhan murid, permasalahan yang dihadapi, dan solusi
yang terbaik sesuai keyakinan murid. Begitu juga dengan pembelajaran
berdiferensiasi yang disesuaikan dengan masing-masing murid. |
Komentar
Posting Komentar