2.2.a.5.2. Ruang Kolaborasi (Unggah Hasil) - Pembelajaran Sosial dan Emosional

 

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

KELOMPOK 2:

1.      Ariana Pratitis Widyasari (Moderator)

2.      Linda Nurmasari (Presenter)

3.      Umul Fatimah (Penjawab, Notulis)

 

Tabel 3.1  Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional yang sudah dilakukan oleh Ibu Ariana

Cara Penerapan

Bentuk Pembelajaran Sosial Emosional

KSE  yang dikembangkan

Yang dilakukan guru

Hal penting yang harus disampaikan kepada murid

Mengintregasikan KSE ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid

Siswa datang lebih awal, sebelum bel masuk berbunyi (siswa berbaris di depan kelas, wali kelas menyambut di pintu kelas)

Kesadaran diri

Datang 30 menit sebelum bel masuk, memeriksa ruang kelas, serta menyambut siswa yang datang di depan gerbang sekolah.

 

Kita harus mengingatkan kembali pentingnya disiplin, karena disiplin adalah awal dari keberhasilan, apalagi disiplin waktu, dengan berdisiplin siswa dapat menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.

Mempengaruhi pola pikir murid tentang persepsi diri, orang lain, dan lingkungan

Melaksanakan proses KBM secara adil, yaitu siswa diberi gambaran tentang non perundungan.

Pengelolaan Diri

 

Melakukan pemetaan tempat duduk ataupun kelompok belajar/ kelompok diskusi secara adil. Tidak membedakan siswa, apapun keadaan teman baik secara fisik maupun ekonomi.

Diberi penjelasan bahwa semua murid mempunyai hak dan kedudukan yang sama. Jika semua siswa dapat berteman dengan rukun maka secara langsung akan tercipta suasana yang nyaman, sehingga pembelajaranpun akan lebih mudah diterima oleh siswa dengan maksimal.

Mengajarkan KSE secara spesifik dan eksplisit.

Melaksanakan Bakti Sosial, Buka Bersama, dan Zakat Fitrah di sekolah (di bulan Ramadan)

 

Kesadaran Sosial

 

Memberi gambaran alangkah baiknya jika setiap murid melaksanakan kewajiban sebagai makhluk sosial. Dengan berbagi, orang lain bisa merasakan kebahagiaan yang kita milliki.

Memberi gambaran tentang indahnya kebersamaan, indahnya berbagi, sehingga bisa mengurangi beban di hati para penerimanya. Selain itu, kita mendapat pahala dari Allah SWT, aamiin.

 


Tabel 3.1  Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional yang sudah dilakukan oleh Ibu Umul Fatimah

Cara Penerapan

Bentuk Pembelajaran Sosial Emosional

KSE  yang dikembangkan

Yang dilakukan guru

Hal penting yang harus disampaikan kepada murid

Mengintregasikan KSE ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid

Melaksanakan pembelajaran dengan adil

Kesadaran diri

Tidak membeda-bedakan siswa yang ada di dalam kelas

Setiap siswa memiliki hak yang sama dalam memperoleh pembelajaran, sehingga sebagai guru memfasilitasi sesuai kebutuhan masing- masing siswa.

Mengubah kebijakan dan ekspektasi sekolah terhadap murid

Meminta seluruh wali kelas membuat keyakinan kelas

Pengelolaan Diri

Mengajak seluruh wali membuat kebijakan kelas bersama siswa, dan menempelkannya di dinding kelas

Keyakinan kelas diyakini oleh seluruh siswa di dalam kelas.

Mempengaruhi pola pikir murid tentang persepsi diri, orang lain, dan lingkungan

Mengajak siswa takziah ke rumah teman/ guru yang sedang berduka

Kesadaran Sosial

Mengumpulkan bunga tabur dan mengajak perwakilan siswa takziah

Mengingatkan bahwa sebagai orang terdekat sebaiknya bisa memberikan dukungan ketika orang lain sedang kesusahan.


Tabel 3.1  Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional yang sudah dilakukan Oleh Ibu Linda

Cara Penerapan

Bentuk Pembelajaran Sosial Emosional

KSE  yang dikembangkan

Yang dilakukan guru

Hal penting yang harus disampaikan kepada murid

Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid.

1.      Siswa menuliskan tentang dirinya sendiri.

2.      Siswa menuliskan pengalaman dan menceritakan perasaan mereka (pengalaman menyenangkan, menyedihkan, atau lucu).

Kesadaran diri

1.      Memberikan pertanyaan tentang apa yang disukai dan yang tidak disukai siswa, apa hobi mereka, apa cita-cita mereka, dan sebagainya.

2.      Memberikan tanggapan positif.

1.      Setiap orang memiliki minat yang berbeda-beda. Kita tidak harus sama dengan orang lain. Untuk meraih cita-cita, kita harus menjadi versi yang terbaik dari diri sendiri.

2.      Pengalaman yang kalian tuliskan pasti adalah pengalaman yang berkesan. Jika tidak, kalian tidak akan mengingat pengalaman itu. Pengalaman membentuk diri kita yang sekarang. Kita tidak hanya bisa menunggu untuk mendapat pengalaman, kita bisa mencarinya, misalnya dengan lebih banyak belajar, lebih banyak membaca, pergi ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi, bertemu dengan lebih banyak orang, dan sebagainya. Semakin banyak pengalaman yang kamu alami, terutama pengalaman positif akan membuatmu  semakin kuat.

Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara spesifik dan eksplisit.

Berdiskusi dengan siswa yang seringkali datang terlambat.

Pengelolaan Diri

Menanyakan penyebab keterlambatan siswa, membantu siswa menemukan solusi dari permasalahannya.

Teman-temanmu dapat datang tepat waktu. Tentunya dengan menemukan solusi dari permasalahan yang kamu hadapi, kamu juga dapat datang tepat waktu.

Mempengaruhi pola pikir murid tentang persepsi diri, orang lain, dan lingkungan.

Berdiskusi dengan siswa yang merasa tidak nyaman di kelompok belajarnya.

Kesadaran Sosial

Menanyakan penyebab ia merasa tidak nyaman dalam kelompoknya. Menanyakan apa yang dapat ia lakukan agar ia merasa nyaman dengan kelompoknya.

Kemarin sudah disepakati bahwa kelompok dibuat dengan cara diundi agar adil. Kita tidak boleh membeda-bedakan teman. Dalam hidup kita harus dapat menyesuaikan diri dengan keadaan, belajar bekerja sama dengan orang lain. Kamu mungkin belum mengenal lebih dalam teman satu kelompokmu sehingga merasa tidak nyaman. Kamu mungkin membutuhkan lebih banyak waktu. Jika kamu diizinkan berpindah kelompok, teman yang lain akan merasa tidak adil.

KSE yang masih jarang dikembangkan

 

Bu Ariana     :  Keterampilan relasi masih jarang diterapkan.

Bu Linda       :  Kesadaran sosial, terutama terhadap lingkungan di sekitar (masyarakat).

Bu Umul       :  Kesadaran sosial, guru masih menyamaratakan semua siswa dalam pembelajaran. Padahal setiap siswa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda.


Tabel 3.2 Ide Penerapan 5 Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yang akan dilakukan

 

Jenjang Pendidikan:  SD

KSE yang dikembangkan

Cara Penerapan

Bentuk Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional

Yang Dilakukan Guru

Hal penting yang harus disampaikan kepada murid

Kesadaran Diri

 

1.    Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE)  secara spesifik dan eksplisit

2.    Mempengaruhi pola pikir murid tentang persepsi diri, orang lain, dan lingkungan.

 

 

 

1.        Menyediakan tempat sampah dengan tiga jenis warna.

2.      Membantu siswa mengenali diri sendiri, kelebihan, dan kekurangannya, hal apa yang ingin dicapainya, kekhawatiran yang dimilikinya.

1.    Meminta siswa membuang sampah sesuai warna, misal: plastik, kertas, organik.

2.    Meminta siswa menuliskan tentang diri sendiri, kelebihan, dan kekurangannya, hal apa yang ingin dicapainya, kekhawatiran yang dimilikinya.

1.      Sebagai manusia kita harus menjaga keberlangsungan lingkungan sekitar kita.

2.      Untuk mencapai tujuan, pasti banyak hambatan yang kita alami. Kekhawatiran yang tidak beralasan juga dapat menghambat kita untuk maju. Tuliskan kekhawatiran kalian di selembar kertas lalu buanglah kekhawatiran tersebut. Yakinlah bahwa kalian bisa mencapai tujuan yang kalian tetapkan.

Pengelolaan Diri

 

1.    Mengubah kebijakan dan ekspektasi sekolah terhadap murid.

2.    Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE)  secara spesifik dan eksplisit

 

 

1.      Mengadakan kegiatan outing class di lingkungan sekitar sekolah (misal: peternakan/ UKM).

2.      Mengajarkan kepada siswa cara pengelolaan waktu (menyusun skala prioritas).

 

1.    Meminta izin kepada kepala sekolah dan menjadi penanggung jawab kegiatan.

2.    Meminta siswa menyiapkan buku catatan kecil yang berisi skala prioritas, hal-hal yang harus segera dilakukan, tugas-tugas sekolah, dan lain-lain. Tugas yang sudah dikerjakan dicoret pada catatan tersebut.

 

1.      Belajar tidak harus di kelas, kita bisa belajar dari mana saja.

2.      Kita semua mempunyai waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari. Agar semuanya dapat berjalan dengan lancar kita dapat membuat skala piroritas. Hal ini akan membantu kita lebih fokus untuk mencapai tujuan.

Kesadaran Sosial

 

Mengajarkan KSE secara spesifik dan eksplisit.

Meminta anak berpartisipasi dalam kegiatan Idul Adha dengan cara berqurban di sekolah.

Memfasilitasi dan mendampingi siswa dalam pelaksanaan kegiatan.

Sebagai manusia sebaiknya kita bisa saling berbagi agar menjadi orang yang berguna bagi orang sekitar.

Keterampilan Relasi

 

1.      Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid.

2.      Mengajarkan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) secara spesifik dan eksplisit.

1.      Membentuk kelompok belajar siswa untuk penugasan proyek. Dalam kelompoknya, siswa diminta untuk membagi tugas, siapa yang akan berperan sebagai ketua, sekretaris, anggota, dan sebagainya. Siswa berbagi tanggung jawab dalam penyelesaian tugas proyek.

2.      Mencegah, mengelola dan menyelesaikan konflik

1.      Memastikan bahwa diskusi kelompok berjalan dengan lancar, membantu atau membimbing jika diperlukan.

2.      Menjadi mediator menyelesaikan konflik antar siswa yang sedang bertengkar.

1.      Dengan siapa pun kalian berkelompok, kalian harus dapat menyesuaikan diri. Jalinlah hubungan yang baik dengan semua teman. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelompok ada untuk saling melengkapi. Suatu saat ketika kalian sudah bekerja, kalian harus mampu bekerja sama dengan banyak pihak. Kerja sama (kolaborasi) merupakan keterampilan penting yang harus kalian miliki di abad ke-21, di samping kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan komunikasi.

2.    Setiap masalah bisa diselesaikan dengan musyawarah tanpa perlu melibatkan pertengkaran fisik. Sehingga kedua belah pihak tidak ada yang merasa menang dan kalah.

Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab

 

Mengintegrasikan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ke dalam praktik mengajar guru dan gaya interaksi dengan murid.

1.      Mencontohkan kepada siswa cara mengambil keputusan.

2.      Melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan.

1.      Guru membantu siswa memutuskan keyakinan kelas dengan mengungkapkan konsekuensi dari pilihan yang mereka buat.

2.      Pada awal tahun ajaran, siswa ditanya tentang kepengurusan kelas. Dengan cara apa kepengurusan akan dibentuk.

1.    Setiap orang berhak mengemukakan pendapat dan saran. Namun apabila saran tidak diterima kita juga harus mengikuti hasil kesepakatan bersama. Setiap hal yang kita putuskan memiliki konsekuensi. Setiap hari kita harus membuat keputusan, entah itu keputusan tentang hal-hal kecil yang kita lakukan atau keputusan yang akan berdampak untuk jangka panjang. Setiap keputusan yang kalian ambil harus dapat kalian pertanggungjawabkan dengan baik.

2.    Jika berdasarkan hasil diskusi siswa memilih kepengurusan dibentuk berdasarkan voting, maka mereka harus konsekuen (bertanggung jawab). Siswa harus memilih teman yang mereka anggap mampu. Siswa yang memperoleh suara terbanyak untuk menempati kepengurusan tidak boleh menolak.

 

NOTULEN:

1.      Salam dan pengenalan oleh presenter

2.      Presentasi hasil diskusi

3.      Saran dan Masukan:

a.      Bu Sri Sutarni         :    Bagaimana cara melaksanakan kegiatan hadir disekolah 30 menit sebelum bel masuk?

b.      Bu Ariana               :    Selama ini di sekolah saya sudah berjalan semua guru hadir 30 menit sebelum bel masuk

c.       Bu Umul                 :    Di sekolah saya yang jumlah gurunya banyak, biasanya dijadwalkan karena beberapa guru rumahnya jauh. Jadi agar setiap hari ada yang menyambut siswa ketika hadir di sekolah.

d.      Bu Linda                 :    Setiap sekolah berbeda-beda kondisinya, kita bisa mengevaluasi apa kekuatan kita masing-masing dan gunakan itu sebagai landasan melaksanakan Pembelajaran Sosial emosional.

e.      Bapak Wawan        :    Sebagai guru penggerak ya harus bisa bergerak, tergerak, dan menggerakkan. Apabila ada guru yang kurang disiplin, diingatkan. Budaya positif kalau tujuannya baik harus diterapkan bagaimanapun caranya. Kita mulai dari diri kita sendiri dulu sebagai contoh untuk orang lain.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Evaluasi Tema 1 Kelas 6 SD

MAKALAH HUBUNGAN ANTAR KETERAMPILAN BERBAHASA (MENYIMAK, BERBICARA, MEMBACA, DAN MENULIS)

Contoh Analisis Jurnal Internasional Kepemimpinan

KISI-KISI, SOAL, DAN KUNCI JAWABAN PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) KELAS 6 KURIKULUM 2013 MUPEL PPKn, IPS, DAN SBdP

RPP KTSP Kelas 5 SD Materi Laporan Pengamatan